Perubahan iklim berpengaruh sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia. Seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir.
Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas air. Kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih meningkat. Pemanasan global akan mempengaruhi jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah air bersih. Namun curah hujan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut. Tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia sehingga berkuranglah kuantitas air bersih.
Fenomena–fenomena perubahan iklim telah terjadi di belahan dunia, Termasuk di indonesia. Profesor Richard Tol dari Sussex University, Inggris memperkirakan dampak negatif pemanasan global akan melampaui dampak positifnya bila peningkatan suhu sampai 1,1 derajat celcius. Peningkatan suhu tersebut diprediksikan akan tercapai sebentar lagi. Professor Richard menyampaikan bahwa peningkatan suhu bumi akan menyebabkan hilangnya lapisan es Arktik pada musim panas, dan menipisnya lapisan tersebut pada musim dingin, jika dibandingkan dengan musim dingin – musim dingin sebelumnya. Perubahan iklim berdampak sangat buruk bagi Indonesia. Khususnya pada sektor keamanan pangan dan sektor perikanan. Kekeringan yang terjadi di Indonesia mengubah pola tanam yang mengakibatkan gagal panen. Selain itu, perubahan iklim juga mengubah arus laut dan mengakibatkan pengasaman laut, sehingga menurunnya hasil tangkapan ikan. Pada tahun 1998, terdapat lima gletser di Puncak Jaya, Papua. Tapi kini hanya terdapat 3 gletser. Hal ini terjadi karena gletser tersebut mencair yang disebabkan oleh peningkatan suhu bumi yang menyebabkan pemanasan global. Jika kondisi suhu bumi tetap pada kondisi seperti ini, NASA memprediksikan seluruh gletser di Papua akan musnah pada 20 tahun mendatang.
Manusia mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk setidaknya mengembalikan kondisi bumi agar menjadi lebih baik seperti sedia kala. Berbagai upaya dan mitigasi terus dilaksanakan secara besar – besaran untuk mengurangi dan mengatasi perubahan iklim dalam waktu yang cepat. Kita bisa mengatasi perubahan iklim global yaitu dengan cara menggunakan sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.
Langkah global pertama yang dilakukan dalam rangka mengatasi perubahan iklim adalah dengan cara menggunakan sumber energi yang terbarukan dan lebih ramah lingkungan. Hingga saat ini, sudah mulai banyak perumahan dan apartemen yang berada pada kota – kota besar mulai mengandalkan dan memasang panel surya untuk mengurangi penggunaan dan beban listrik pada tempat tinggal mereka. Banyak pabrik – pabrik besar juga yang mulai mengalihkan sumber energi yang digunakan agar menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan. Melakukan penanaman hutan dalam skala besar hutan merupakan jantung kehidupan bagi dunia ini. Tanpa adanya hutan dan wilayah hijau, tentu akan membuat kondisi bumi menjadi lebih panas dan tidak ada yang bisa menghasilkan oksigen yang segar untuk kita hirup. Saat ini setiap negara sudah mulai sukses dalam menjalankan program penanaman pohon dalam jumlah yang besar. Setiap rumah juga diharuskan untuk mempunyai halaman sendiri ataupun taman vertikal bagi yang tidak mempunyai halaman rumah sama sekali. Singapura menjadi salah satu negara yang bisa dibilang sukses untuk menciptakan lahan hijau vertikal yang sangat menarik dilihat dan tidak mengurangi manfaatnya sama sekali.
Itulah penjelasan mengenai perubahan iklim dan berbagai cara yang sudah dilakukan oleh seluruh dunia untuk mengatasinya. Apabila Anda turut berperan untuk mengatasi perubahan iklim meskipun hanya sedikit namun tentunya akan sangat membantu untuk membuat bumi ini menjadi lebih nyaman seperti sedia kala.
“Dunia harus bersatu untuk menghadapi perubahan iklim. Ada sedikit perselisihan ilmiah bahwa jika kita tidak melakukan apa-apa, kita akan menghadapi lebih banyak kekeringan, kelaparan, dan pemindahan massal yang akan memicu lebih banyak konflik selama beberapa dekade.”
– Barack Obama.
Ditulis oleh : Khairil Anwar Siregar (Penggerak Perubahan Indonesia dan Dunia 2050