Rehan Rahmad Dani

17, Pelajar, Sintang Kalimantan Barat

Perubahan iklim, destruktivikasi lingkungan dan perayaan perilaku kebinatangan dalam seluruh aspek kehidupan saat ini sudah semakin parah, dan akan bertambah-tambah keparahannya sehingga semakin memperpendek jarak manusia dengan kehancuran alam semesta ini (kiamat). Dulu sungai-sungai kecil di kampung-kampung di Jawa misalnya, memiliki kualitas air yang sangat bersih, bisa diminum dan menjadi tempat hidup pelbagai jenis biota air sungai. Sekarang? Penuh sampah, limbah, beracun, berbahaya, menjijikkan dan sama sekali tidak sedap dipandang mata. Tidak berhenti di sini, polusi ini bukan sekedar mengotori udara, daratan, sungai dan lautan, tetapi juga alam maya, televisi, media dan lain sebagainya, melalui perilaku-perilaku tak terpuji orang-orang terkenal dan terkemuka. Harapan saya semoga di tahun 2050 manusia masih memiliki kesadaran untuk menjaga alam